Sabtu, 27 Agustus 2011

ilmu kalam



PEMIKIRAN KALAM SYI'AH
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Dosen : Prof.Dr. Supiana M.Ag
Assisten : Pepen Supendi S.Pd.I

 











Disusun Oleh :
Mohammad Arijal   : 121 020 1064
M.Iqbal Rizaludin   : 121 020 1062
                                    Rida Nurhayati        : 121 020 1089
Siti Nur’aeni            : 121 020 1115
Suyono R Abdullah : 121 020 1111

Kelas B / Semester II
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KEPENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu kalam menurut ahli tata bahasa Arab, kalam berarti kata atau lapaz dengan bentuk majemuk (ketentuan atau perjanjian). Kalam adalah ilmu yang membahas tentang kalam Allah, al-Qur’an dan sifat-sifat Allah.
            Ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan mempelajari tentang pembahasan kekaidahan atau keyakinan, yaitu pada masa kekhalifahan utsman bin affan, yang diawali pada masa politik, nepotisme. Ketidak setujuan dengan politik yang dijalankan usman mengakibatkan munculnya pemberontakan di iraq, sehingga usman bin affan meninggal dunia. Sehingga akhirnya bermunculan aliran-aliran, syi’ah diantaranya.
            Syi’ah lahir pada masa kekhalifahan usman bin affan atau pada masa awal kepemimpinan ali bin abi thalib. Pada masa itu terjadi pemberontakan terhadap khalifah usman bin affan yang berakhir dengan kematian usman, ada tuntutan umat agar ali bin abi thalib bersedia di bait sebagai khalifah.


                                                                                          Bandung, 22 Maret 2010



                                                                                                       Penyusun








BAB II
PEMIKIRAN KALAM SYIÁH

A.    Pengertian
Syiáh secara etimologi  syiáh adalah pengikut,kelompok atau golongan   (Hamdani dkk,2010:75), sebagaimana yang terkandung dalam surat as-saffat ayat 83 :

وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِ لإِبْرَاهِيمَ

Artinya : dan sesungguhnya ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh) [maksudnya dalam keimanan kepada Allah dan pokok-pokok ajaran agama].                                                                   
Sementara itu menurut Tengku Muhammad Hasby ash-Shiddieqy, yang dikutip dalam buku ilmu kalam (Hamdani dkk:2010:75), Syi’ah berarti pengikut, pendukung partai, atau kelompok.

Secara terminologi syiáh adalah orang-orang yang mendukung Ali secara khusus, dan berpendapat hanya ali saja yang berhak menjadi khalifah dengan ketetapan nash dan wasiat dari Rasulullah saw , baik secara tersurat maupun tersirat (Ardiansyah Yusup: 2010.).

B.     Latar Belakang Kemunculan dan Perkembangannya.
Mengenai kemunculan syiáh dalam sejarah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Menurut  abu zahrah, syiáh mulai muncul pada masa akhir pemerintahan utsman bin affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan ali bin abi thalib. Adapun menurut  watt, syiáh baru benar-benar muncul ketika berlangsung peperang antara ali dan muawiyah yang dikenal dengan perang sipin. Peperangan ini sebagai respon atas penerimaan ali terhadap arbitrase yang ditawarkan muawiyah, pasukan ali diceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap ali telak disebut syiáh dan kelompok lain menolak sikap ali, kelak disebut khawarij.(Rozak:2000:90)
Dalam perkembangannya syiáh mendapat pengikut yang besar terutama pada masa dinasti amawiyah. Hal ini menurut Abu Zahrah yang dikutip dalam buku ilmu kalam (abdul rozak:2000: 92) bahwa akibat dari perlakuan kasar dan kejam dinasti ini terhadap ahl al- baiti diantara bentuk kekerasan itu adalah yang dilakukan penguasa bani umayah.
Dalam perkembangannya, selain memperjuangkan hak kekhalifahan ahl al-bait, dihadapan dinasti amawwiyah dan abbasiyah.

C.    Doktri-doktri Syiáh
1.    Ahlu bait,
Ahlu bait berarti kerabat dekat atau keluarga.
Istilah ahlu bait tercantum dalam al-quran surat al-ahjab ayat 33

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَتَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُوْلَى وَأَقِمْنَ الصَّلاَةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Artinya : “dan hendaklah kamu tetap dirumahmu, dan jangan lah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu, dan dirikankanlah solat, tunaikan lah zakat, dan taatilah allah dan rasulnya. Sesungguhnya allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlu bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.

2.      Al-Bada
Doktrin al-bada adalah keyakinan bahwa allah swt mampu mengubah suatu pengaturan atau keputusan yang telah ditetapkannya dengan peraturan atau keputusan yang baru.

3.      ‘Asyura
Berasal dari kata ásyarah yang berarti sepuluh, maksudnya asyurah adalah merupakan hari kesepuluh dalam bulan muharram.

4.      Imamah
Imamah merupakan keyakinan setelah nabi Muhammad wafat harus ada pemimpin-pemimin islam yang melajutkan misi atau risalah nabi Muhammad Saw.

5.      Íshmah
Íshmah adalah suatu kepercayaan bahwa imam itu, termasuk nabi Muhammad telah dijamin dari Allah Swt dari segala bentuk perbuatan salah atau lupa.

6.      Mahdawiyah
Mahdawiyah merupakan keyakinan akan datangnya seorang juru selamat pada akhir jaman, yang akan menyelamatkan kehidupan manusia dimuka bumi ini.

7.      Marjaíyah atau Wilayah al-faqih
Marja artinya tempat kembalinya sesuatu, kata wilayah al-faqih terdiri dari dua suku kata, wilayah berarti kekuasaan atau kepemimpinan, dan faqih berarti ahli hukum islam. Dengan demikian wilayah al-faqih adalah kekuasaan atau kepemimpinan fukaha.

8.      Rajáh
Rajáh menurut syiáh adalah keyakinan akan dihidupkannya kembali sejumlah hamba yang soleh dan durhaka,sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran allah swt di muka bumi.

9.        Taqiyah
Taqiyah adalah sikap berhati-hati demi menjaga keselamatan jiwa karena khawatir akan bahaya yang akan menimpa dirinya.


10.    Tawassul
Tawassul adalah memohon kepada Allah Swt dengan menyebut pribadi atau kedudukan seorang nabi, imam atau bahkan seorang wali agar doánya tersebut cepat dikabulkan Allah Swt.

11.    Tawalli dan Tabarri
Kata tawalli berasal dari kata  tawalla fulanan, artinya mengangkat seseorang sebagai pemimpinnya, sedangkan kata tabarri berasal dari kata tabarri an fullan yang artinya melepaskan diri atau menjauhkan diri dari seseorang

D.    Sekte-Sekte Ajaran Syiáh

a.       Kaisaniyah, sekte ini mempercayai bahwa Muhammad bin hanafiah adalah orang yang menggantikan kekhalifahan khusain bin ali.
b.      Zaidiyah, Sekte ini mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin Husein Zainal Abidin setelah kepemimpinan khusain bin ali.
c.       Imamiyah, adalah golongan yang meyakini bahwa nabi Muhammad telah menunjuk ali bin abi thalib sebagai imam penggantinya dengan penunjukan yang jelas dan tegas.
d.      Gulat, golongan yang belebih-lebihan yang memuja Ali bin Abi Thalib atau imam-imam lain dengan menganggap bahwa para imam tersebut bukan manusia biasa, melainkan jelemaan tuhan atau bahkan tuhan itu sendiri.
E.     Tokoh-tokoh Syi’ah












BAB III
SIMPULAN

            Jadi dari materi yang kita pelajari, kita bisa menyimpulkan bahwa syi’ah lahir setelah gagalnya perundingan antar pihak ali dengan pihak mu’awiyah di siffin. Yang lazim disebut dengan peristwa takhkim atau atribase. Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali memberontak terhadap kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali.

            Sejalan dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan keadaan umat islam lainnya, dalam syi’ah pun berkembang berbagai pemikiran keislaman yang pada intinya berpusat pada tokoh-tokoh ahlu bait. Seperti Ali bin Husein, Zainal Abidin, Muhammad al-baqir, Zaid bin ali, dan Ja’far ash-shadiq. Pemikiran yang menonjol terletak pada persoalan imamah atau kepemimpinan umat islam etelah wafatnya Nabi Muhammad Saw. Hampir semua sekte syi’ah menekanka arti penting kepemimpinan Ali bin Abi thalib. Persoalan inilah yang membedakan syi’ah dengan aliran teologi lainnya.

            Selain membedakan syi’ah dngan aliran-aliran islam lainnya, persoalan imamah juga menimbulkan sekte-sekte dalam syi’ah itu sendiri, semua sekte syi’ah sepakat bahwa imam yang pertama adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Hasan bin Ali, lalu Husein bin Ali. Disamping syi’ah terdapat sekte-sekte, didalam aliran syi’ah juga terdapat doktrin-doktrin, diantaranya adalah ahlu bait, al-bada, dan Imamah.







DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Yusup. Sejarah Peradaban Islam. Lebak Banten: La Tansa, 2010.

Rozak, Abdul. Ilmu Kalam. Cetakan Pertama. Bandung: CV  Pustaka Setia,  2007.

Hamdani, Dkk. Ilmu Kalam. Cetakan Pertama. Bandung: SEGA ARSY,  2010.

Hasbi, Kahar Muzkar. Ilmu Kalam Ilmu tauhid. Bandung: Solo Press, 2006.


http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:p8zk2ucLElQJ:www.al-shia.com/html/id/shia/bozorgan/index.htm+tokoh-tokoh+syi%27ah&cd=1&hl=en&ct=clnk&source=www.google.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar